Sunday, December 28, 2008

Ini Dia TEGAL –Perjalanan dan Pengamatan— (Part 1: Di Kereta)

Tanggal 27 Desember 2008 kemarin, salah satu teman baik saya menikah. Karena asli Tegal, jadi saya pun harus menghadiri akad dan perayaan nikahnya di daerah asalnya itu. inilah kali pertama saya bepergian jauh dengan menggunakan kereta tanpa orang tua. Kereta yang saya dan teman-teman tumpangi adalah kereta dengan kelas ekonomi. Terbayang sekali bagaimana sesak, panas, dan kotornya berada di dalam kereta tersebut. Padahal kapasitas dalam satu gerbong hanya untuk 106 orang, namun yang ada di dalamnya LEBIH dari itu! saya jadi merenung, betapa kita harus prihatin dan paham dengan keadaan bangsa kita sebenarnya. Coba lihat dari dekat. Beginilah rakyat kecil berbuat. Beginilah mereka menjalani hidup. Selama ini kita hanya tau gambaran-gambaran tentang keadaan masyarakat DI ATAS KERTAS. Sehingga solusi yang ditawarkan dan dilaksanakan kurang maksimal dan tidak menyeluruh. Saya jadi punya ide, BAGAIMANA KALAU DIADAKAN SYARAT BAGI PARA CALEG UNTUK MENUMPANGI KERETA EKONOMI SEHARI SEMALAM, PURA2 JADI PENGAMEN DIATAS BUS, PURA2 JADI PEMULUNG, MENJADI PEDAGANG ASONGAN (khususnya di kereta ekonomi, yang WUIH, panasnya luar biasa. Sempitnya juga luar biasa. Duduknya harus berbagi. Di koridor yg sempit pun dijejali penumpang yg berdiri krn tdk dpt duduk. Herannya para pedagang itu SURVIVE betul, bolak-balik menjajakan dagangannya di sepanjang koridor sempit yang jika kita amati tidak akan mungkin berjalan melewatinya), DLL. Hal ini dimaksudkan agar para CALEG tsb bisa merasakan langsung bagaimana penduduk kecil itu menjalani hidup mereka. Sehingga ada perasaan empati yang timbul dan bisa dengan maksimal memperjuangkan aspirasi rakyat banyak. Jadi, GAK HANYA SEKEDAR NGOMONG, TAPI BUKTI BENERAN BRO (mentahnya juga boleh.. halah apaan sih. He-he…)!

No comments: