Saturday, September 26, 2009

Thanks to Thufail Al Ghifari

bukan untuk idola dan diidolakan semua karya ini. tapi cuma sekedar menunjukkan keterbatasan diri. jika ada yang berharap menjadi raja, maka disini bukanlah tempat yang cocok untuk dirinya. irama ini hanyalah bisikan yang selama ini gagu. gagasan ini hanyalah geliat yang selama ini kaku. … … lisan yang selama ini selingkuh dengan dusta, kita bersihkan dengan asmara. dulu kita masih kecil, lebih kecil dari lubang jarum. sekarang saat kita sudah besar, tanggung jawab kita bertambah-tambah. sudah bisa dinilai orang. karena kita sudah sering kelihatan. berhati-hatilah dengan sanjung puji. karena mengharap sanjung puji hanya ada di benak bukan orang yang terpuji. (Thufail Al Ghifari on INTRO)

Sudah lama saya ingin sekali menulis ini. tentang Thufail Al-Ghifari. Seorang rapper muslim Indonesia yang saya banggakan. Lirik-liriknya yang keras, menggelitik, mengkritik sangat saya sukai. tidak peduli jika terlalu keras karena kritik. toh terkadang saya lebih suka lagu humanis dan kritis daripada lagu cinta yang mellow. bisa dibilang untuk urusan genre pop atau lagu populer saya lebih memilih lagunya Iwan Fals daripada lagunya KD. tapi untuk sekian lagu, saya paling suka lagunya Thufail Al-Ghifari. seorang rapper yang juga seorang muallaf. sebab terlahir dari keluarga pendeta.

ya, ia hanyalah seorang rapper biasa yang terlahir dari keluarga pendeta yang religius. namun pencarian kemurnian melabuhkan hatinya kepada Islam pada tahun 2002. karir bermusik sudah ia mulai sejak SMP kelas 2 dengan membentuk band Raflesia. dan hal ini berlanjut hingga ia duduk di bangku SMA, dengan membentuk band yang berbeda-beda. hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk bersolo karir setelah band terakhirnya, Stompkin, bubar. namun solo karir pun tidak semulus yg dibayangkan. butuh waktu 2 tahun sebelum album pertamanya ‘Syair Perang Panjang’ dirilis. sebab ia telah terlahir dari pembinaan keluarga kristiani selama 20 tahun dan mungkin ini halangan terberatnya, dari keluarga yang taat pada agama lamanya. selain itu, album pertamanya yang juga merupakan indie label ini menuai banyak kritik. meski pada akhirnya Thufail tak pernah peduli dengan kritik dan tetap melanjutkan merilis album pertamanya yang luar biasa ini. untuk profil Thufail Al Ghifari selengkapnya bisa dilihat disini.

Kenapa saya berterima kasih untuk Thufail? sebab, musik-musiknya selalu menemani saya ketika saya tengah berkutat dalam hal-hal yang sulit seperti di saat saya sedang mengerjakan skripsi dan merasa terpuruk dengan hal itu. ketika saya merasa lemah dan terpuruk akan kekuatan diri dan merasa terzholimi dan merasa kecewa dengan apa yang diberikan Tuhan kepada saya. lirik-lirik Thufail yang mengingatkan bahwa pemikiran saya ketika itu salah. tapi kadang merasa bersalah juga terlalu menjadikan musik Thufail sebagai tameng iman dan hati. padahal ada murottal yang bisa membangkitkan semangat keimanan. dan pasti Thufail sendiri juga tidak setuju dengan aksi saya ini. karena ia tidak suka jika lirik hip hopnya sampai dipuja secara fanatis.

lirik terbarunya ialah DEMOCRAZY. sangat kejam dalam mengkritik. hihi.

Hati-hati freemasonri
Terbangun Dari Rotasi Konspirasi
Energy Hirarki Para Tirani
Kamuflase Hak Asasi

tapi yang paling saya suka ialah lagu INTEGRITAS. sangat menggugah. untuk lihat video klipnya bisa lihat disini.

Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang. Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka, reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita. Di hadirat Ilahi ku bertahan. Dalam telapak tanganNya ku berteduh. Dan iman ini sejukkan nurani. Masih perdulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah! Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut. Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku. Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka. Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari. Disetiap langkah, ku menyimak nestapa. Waktu yang selalu melukis cerita; luka, duka dan suka. Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa. Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita. Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku…

Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..


dan sekarang ini, tepatnya sejak setahun lalu, Thufail sudah vacuum dari solo-nya. ia kini berada dalam sebuah band rock n roll yang bernama THE ROOTS OF MADINAH. dalam band tsb, Thufail menjadi lead vocal. untuk lebih lanjut bisa dilihat di http://therootsofmadinah.multiply.com/

sumber:

http://thufailalghifari.multiply.com/; http://therootsofmadinah.multiply.com/; http://nasyidindonesia.co.cc/; http://topikliriklagu.com/.

PS: saat ini saya sudah pindah blog ke http://dhila13.wordpress.com

Tuesday, April 21, 2009

Allah swt, Pulsa, dan Komik Jepang: Resensi Tentang Kehidupan dan Penciptanya


“Allah itu ada dimana-mana, bahkan di angka nol sekalipun. Karena nol pangkat nol sama dengan SATU. Eh, bener kan yah analisa matematikanya. Hehe” ~quote-nya Dila yang suka ga jelas.



Ah, lagi-lagi rasa ‘bungah’ itu datang ketika saya mendapat buku (objek) yang menjadi bahan bacaan baru bagi saya. Seperti tulisan pada paragraph pertama pada artikel saya yg berjudul Menyiapkan Momentum: Karena Kita adalah Bagian dari Momentum itu (ulasan dari bukunya bang Rijalul Imam yang berjudul “Menyiapkan Momentum”) saya pun kali ini juga menulis tentang perasaan bungah ketika bertemu dengan buku dan ketika harus mengulasnya. Hmm… *senyum-senyum sendiri*

Buku yang ingin saya ulas kali ini ialah buku karya pak (atau saya panggil om aja nih) Tauhid Nur Azhar yang berjudul Allah Swt, Pulsa, dan Komik Jepang: Menelusuri Jejak Tauhid. Saya baru saja mendapat pinjaman buku ini dua hari yang lalu dari seorang teman yang sangat baik. Ketika itu saya dengan wajah memelas memintanya untuk meminjamkan buku kecil itu pada saya. Lalu dia bilang, “boleh, tapi seharinya….” Teman saya itu menggantungkan ucapannya. Saya pun keburu malas, karena biasanya nada-nada seperti itu alamat tidak memperbolehkan barangnya dipinjam orang lain. Tapi ternyata saya salah, dia mau meminjamkannya dengan tulus pada saya karena kebetulan ia sudah membaca. *asiikkk….!!* hati saya bersorak ramai.

Allah Swt, Pulsa, dan Komik Jepang merupakan judul yang cuku menarik dan bikin penasaran khususnya bagi para pembaca awam yang tidak tahu strategi marketing pemasaran buku (kayak Dila tau ajah deh). Pasalnya teman saya yang meminjamkan buku ini pada saya itu bilang, “Tapi judul-judul ini engga nyambung satu sama lain, Dil. Ceritanya terpisah semua. Kirain bakalan ada hubungannya satu sama lain. tapi keseluruhannya bagus kok.”. Saya hanya manggut kecil. Sebenarnya dari judulnya saya sudah tau jika ini pasti tentang penggalan-penggalan kisah sarat hikmah yang pada ujungnya selalu terkait dengan keesaan dan keberadaan Tuhan. Dan ternyata memang benar, kurang lebih isinya seperti yang saya duga.

Menelusuri Jejak Tauhid pun merupakan judul yang oke dan bermakna ganda yang keren menurut saya. kenapa? Ya, karena pertama, menelusuri jejak tauhid bisa diartikan menelusuri keberadaan Tuhan dan keesaan-Nya seperti yang telah saya kemukakan diatas. dan yang kedua, menelusuri jejak tauhid bisa diartikan menelusuri jejak atau cerita hidupnya si-Tauhid, sang pengarang buku ini. Nyambung kan? Menarik kan? Hebat yang bikin judul. Entah sengaja atau tidak mau buat sub judul seperti ini, tapi semuanya bermuara pada hal yang saling terkait yakni tentang cerita si-Tauhid dalam rangka mengenal Ketauhidan Tuhan.

Saya hanya butuh seharian membaca buku ini. Di tempat tidur kosan, di kantor tempat magang (sambil ngawas orang-orang yang lagi test TOEFL), di bus way dan di angkot yang alhamdulillah lampunya cukup terang menerangi saya membaca pada senja yang gelap. Sambil menahan guncangan jalan raya yang rusak (nakal betul Dila ini, udah tau minus dan silindernya gede betul, tapi masih aja suka baca di angkot. Kata guru fisika SMP itu justru bikin mata makin rusak), saya berusaha menahan air mata dan tawa saya ketika membaca kisahnya pak Tauhid. Mengharukan dan benar-benar membuat iri (aduh ngapain iri sih, manusia kan ditakdirkan memiliki rezeki masing-masing). Semua kisahnya saya suka. Namun ada satu artikel yang saya kurang mengerti, yakni yang mengenai ikan salmon. Atau saya yang bebel yah, hehe. Dan yang paling membuat saya terharu ialah tiga kisah terakhir yang tercatat di daftar isi. So sweet!

Hidup ini memang indah, terutama bagi mereka yang bisa memaknai dan mengambil hikmahnya. Dan hidup ini adalah sebuah satu paket perjalanan menyenangkan termasuk suka dan dukanya, juga pahit, getir, asam, asin hingga manisnya. Namun sayang, ternyata banyak yang tidak bisa mengambil hikmah dan mengambil sisi keindahan dari kehidupan yang dimilikinya. Sehingga yang ada hanyalah kesempitan dan kesempitan. Penuh sesak dan ditekan dengan makhluk yang bernama ‘stress’ sehingga bisa menimbulkan penyakit kanker. Ya ga pak Tauhid J ?

Ah, Cuma segini yang bisa saya ulas. Tidak sebagus Om Pepeng yang menulis kata pengantar buat bukunya pak Tauhid ini tentunya. Tapi saya senang bisa menuangkan apa yang saya rasakan ke dalam tulisan. Dan ini seperti biasanya, ya seperti biasanya. Saya selalu menulis tentang mereka yang saya kagumi (termasuk pak Tauhid. Semoga kapan2 bisa ketemu dan bisa wawancara seperti wawancara saya pada semua orang yang saya kagumi) seperti tukang sayur berwajah teduh, tukang Koran yang selalu ber-ikhtiar, atau kisah tentang adik saya yang buta sebelah, atau pula ketika saya bercengkrama dengan capung.

Sunday, April 12, 2009

DOWNLOAD LIST RADIO STREAMING ONLINE

Hai teman-teman, atas dasar ingin berbagi dengan kalian semua. Saya memiliki list radio streaming beberapa radio yang ada di Jakarta dan kota-kota lain. *daripada bawa2 radio pas ngenet atau ngompu, mending dengerin radionya dari kompu pake WINAMP. ya ga??*
nah, untuk itu silahkan klik DISINI.
sebelumnya thx... ^__^

Friday, April 10, 2009

What Happen with Polygamist Candidates? I Always Agree with What Allah Said in Al Qur’an

Actually this article is the English version of Indonesian version article entitled “Jangan Pilih Caleg Poligami: LHO, EMANGNYA KENAPA??”. When I read spot news about list of polygamist candidates which is released by a women’s rights group or we can named it feminist on Jakarta Globe date on Saturday/Sunday, March 28/29, 2009, I wondered why did they do that? They just waste their time for nothing.

Even they have reason in releasing this information. One of them said, ”We do not want to tarnish their image, we just want the voters to know their background. It’s up to voters whether to cats votes for them or not”. It’s like the classic reason. I always wonder why polygamy action always is protested. Whereas this has been written on the Holy Koran since thousands years ago. Some said it (polygamy action) breaks human rights. It hurts women and ruins the household. But those reason just the anxiety that no need to be afraid.

Polygamy, as people have known, is an action to own more than one wives. For some it includes violent action. But some agree for this polygamy, especially the muslim. According to the Holly Koran, An Nisa, 3, it’s said:

If you fear that you shall not be able to treat the orphans with fairness, then you should not marry the women with orphan children; marry other women of your choice: two, three or four.

It’s clear that polygamy just be permitted, not be forced. Also it has some requirements to be a polygamist. First, he should able to be fair on her wives and families. Second, he should a wealth man, at least having sufficient properties to maintenance his families. And also, here is the last but not least, he should promise that never do any violence on his families especially his wives. So, don’t try to be a polygamist if you are not qualified. And also don’t be afraid to be a polygamist if you are qualified, because may be it can be a solution to human in this world. *we know that women are the majority in this world and men are the minority*

Thursday, April 9, 2009

Dari TPS 13 Kami Meletakkan Harapan


Prolog: akhirnya, saya menggunakan hak pilih saya setelah 4 kali berturut-turut saya tidak mendapat hak itu. senang, cukup senang perasaan ini. Sebab saya bisa memilih siapa wakil bagi rakyat yang sesuai dengan hati. Dan saya tidak mendapat dosa label dari MUI, karena saya tidak golput.

Pada hari kamis ini saya berharap cemas bersama adik saya yang juga menunaikan hak perdananya untuk memilih calon wakil rakyat yang berhak duduk di kursi dewan. Kami mencoba menenangkan diri dengan melihat contoh kertas suara dan melihat calon yang akan dipilih dari dekat. Siapa yang mau dipilih ya? Bingung, terlalu banyak! Tapi kami berdua lekas tersenyum ketika mengingat perkataan ayah kami soal siapa yang harus dipilih, “Pilih partai yang gak menang aja. Kasian gak ada yang milih. Udah keluar modal banyak, eh gak ada suaranya. Entar stress lagi.”

Ketegangan makin bertambah ketika nomor urut kami dipanggil. Kami pun bergegas maju menuju panitia dan menerinma 3 kertas suara untuk kemudian mengantri menunggu kosongnya bilik suara. Dan tibalah kami harus menuju bilik dan menunaikan hak kami. Gemetar kami memegang kertas suara, seperti sedang ujian rasanya. Sebab saya dan adik betul-betul tidak tahu dan tidak kenal siapa calon-calon yang namanya tertera disana. Makin bingung! Tapi saya tetap harus memilih, tidak boleh tidak. Dan ini harus cepat usai, karena masih banyak pemilih yang tengah mengantri di luar bilik. Dan beberapa menit kemudian, akhirnya kami telah menentukan pilihan. Ahh, PLONG rasanya!

Para kalian yang terpilih nanti, yang menjadi dewan terhormat nanti, yang menjadi wakil kami nanti,

Kami telah memilih sesuai HATI NURANI kami. Dan pilihan kami adalah anda, tidak mungkin salah. Karena kalian adalah orang-orang yang termasuk dalam GOLONGAN KARYA dan ber-SARIKAT INDONESIA yang selalu ber-KARYA PEDULI BANGSA.

Kalian adalah orang-orang yang PEDULI RAKYAT NASIONAL, yang tidak hanya mementingkan PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA saja, namun juga BURUH.
Kalian adalah PEMUDA INDONESIA yang PATRIOT dan PELOPOR di REPUBLIKA NUSANTARA ini.

Maka jika memang kalian ditetapkan menjadi perwakilan kami, jangan pernah lagi mengkhianati kami. Tetaplah dalam BARISAN NASIONAL ini. Sebab tetap rakyat yang memiliki KEDAULATAN, bukan kalian atau mereka yang secara prestise memiliki embel-embel lebih.

Para kalian yang nanti terpilih,
Demi BULAN BINTANG dan MATAHARI BANGSA ini, wujudkanlah apa itu definisi KEADILAN SEJAHTERA dan apa itu KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA kepada aksi yang lebih nyata. Rakyat tidak mengerti sesuatu yang absurd, tidak mengerti sesuatu yang abstrak. Yang kami hanya tahu ialah kenyataan yang diwujudkan dengan bukti dalam DAMAI SEJAHTERA.

Para kalian yang menjadi BINTANG REFORMASI di hati kami, kami hanya minta agar hidupkanlah kembali PERSATUAN PEMBANGUNAN ini. Dan wujudkanlah PERSATUAN DAERAH agar terwujud GERAKAN INDONESIA RAYA yang konsisten.

Sebab meski beragam suku, bahasa, agama hingga pemikiran kita mengenai NASIONAL INDONESIA MARHAENISME, DEMOKRASI PEMBARUAN, DEMOKRASI KEBANGSAAN, DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN, atau tentang makna DEMOKRAT. Kita tetaplah PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA ini yang bersatu dalam padu. Satu darah dan satu tulang yang tentunya selalu bermesraan dalam KASIH DEMOKRASI INDONESIA. Ah, lagi-lagi Indonesia, ya jelas, karena kita tinggal di Negara yang makmur ini.

Para kalian yang terpilih nanti, meski berbeda partai, namun susunlah kembali PERJUANGAN INDONESIA BARU bersama. Karena yang kalian lakukan ialah sebuah KARYA PERJUANGAN bagi bangsa ini. Sebab sesungguhnya bangsa ini telah bangkit dan sadar, namun sayangnya terkesan berjuang sendiri-sendiri. Satukanlah KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA dalam PERSATUAN NAHDLATUL ULAMA INDONESIA sehingga akan memperkuat KEBANGKITAN BANGSA ini. Agar bangsa ini lebih tegar dan kuat daripada NASIONAL BANTENG KEMERDEKAAN *sebab kita kan manusia, bukan banteng*. Kalau banteng saja bisa di-nasionalkan untuk kemerdekaan, apalagi manusia yang notabene lebih cerdas.

Above all, para kalian yang terpilih nanti,
Kami sepakat untuk satu tujuan Negara kami, yakni agar Indonesia ini menjadi lebih MERDEKA. Merdeka dari intervensi apapun! Merdeka mengembangkan negaranya sendiri, mengurus bangsanya sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. INDONESIA SEJAHTERA, itulah benar-benar harapan kami.

Thx to:
Nama-nama dari 44 partai yang saya gunakan untuk coretan ini. Jazakumullah…