Sunday, June 29, 2008

sekilas diary...

Minggu, 29 Juni 2008
Jam 21.33

Tak terasa, ternyata sudah 1 minggu saya tidak menulis diary. Dan, alhamdulillah. Saya bersama teman2 LDK SyaHid generasi 12 sudah didemisioner. Senang, tentu. Namun sedih karena memang banyak kenangan yang akan ditinggalkan. Sedih. Betul2 sedih. Kenapa rasa cinta dan dekat itu baru timbul di hari perpisahan. Apakah ini yang dinamakan ukhuwah?? Cinta berkawan??
Nanti, tidak ada lagi cerita yang terbentuk bersama mereka. Tidak ada lagi kepusingan-kepusingan yang menjadi alur seru cerita. Yang membentuk KETABAHAN, KEPRIBADIAN, KEANGGUNAN.

Untuk para mujahid-mujahidah generasi LDK SYAHID 12, terimakasih untuk segalanya. Atas sejarah-sejarah yang kita bentuk bersama. Begitu indah bukan?? Kisah yang menjadi kisah sejuta satu aksi kita bersama.

Untuk para mujahid-mujahidah impian surga insya Allah, para pejuang generasi LDK SYAHID 12. sesungguhnya, perjuangan itu tidak boleh putus. Meski kebersamaan kita akan kian pudar karena jarak yang akan semakin menjauh. Tapi sesungguhnya pula, ada banyak yang mengikat hati kita bersama, DARAH ISLAM.

Untuk para mujahid-mujahidah, harapan-harapan terus bergulir dan memang harus terus bergulir. Karena sesungguhnya putus harapan itu ialah sebagian dari putus akan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah yang Maha Kuasa.

Untuk para mujahid-mujahidah generasi LDK SYAHID 12, tidak mengapa saya tidak diingat. Namun berjanjilah untuk mengingat perjuangan kita bersama sebagai bentuk harapan masa depan yang lebih cerah. Sebagai bentuk stimulus untuk estafeta perjuangan berikutnya.

Untuk para mujahid-mujahidah generasi LDK SYAHID 12, Allah menjadi saksi atas segalanya. Maka janganlah terbersit rasa sombong terhadap-Nya. Bahwa Dia yang memerintahkan perintah ini!! Janganlah kalian sombong dengan terbersit bahwa dakwah ini berkembang karena semata2 kepintaran dan kecerdasan kalian. Ingat, siapa sang pencipta cerdas dan pintar? Siapa pencipta semangat? Siapa pencipta kelembutan hati orang2 yang terjun di jalan ini?

Untuk para mujahid-mujahidah generasi LDK SYAHID 12, sungguh dan yakinlah bahwa Dakwah ini akan MENANG. Tapi jangan lantas berhenti karena berita bahagia itu. Justru kita harus lebih bersemangat lagi dalam MEMBELA AGAMANYA!!!
Teman-temanku sayang, TIDAKKAH KALIAN INGIN MENJADI BAGIAN DARI PELAKU PERAIH KEMENANGAN INI?. Mungkin bukan manusia yang mencatat pengorbanan kalian, tapi di mata ALLAH kalian MULIA. Sesungguhnya menjadi MULIA di sisi-Nya ialah maha mulia dari segala mulia dibandingkan dengan menjadi mulia di sisi manusia.
Wallahua’lam…

Wednesday, June 18, 2008

Father and Son


Gambar di samping mungkin tampak tak begitu jelas bagi anda. Sehingga kalau boleh saya menjelaskan, bahwa gambar disamping adalah sebuah foto yang saya ambil pada hari Selasa, 17 Juni 2008. Foto tersebut merupakan foto dari seorang bapak yang tengah menuntun sepeda yang dinaiki oleh anaknya. Sedang diatas sepeda, sang anak pun terlihat tengah mendekapi tumpukan kardus. Sebenarnya saya juga tidak puas dengan gambar yang saya ambil itu. Karena ketika itu malam hari dan saya sedang berada di atas becak. Susah juga ternyata mengambil pose realita kehidupan daripada mengambil pose orang yang narsis ingin difoto.

Tentang foto ayah dan anak itu. Saya pertama melihatnya ketika berada di angkot. Saya tertarik melihat perjuangan ayah yang menuntun sepeda, anak, dan kardus yang didapatnya dengan berjalan kaki. Dan sepertinya jarak yang harus ditempuh menuju rumahnya cukup jauh. Karena buktinya saya melihat mereka sejak saya sedang berada di angkot, turun dari angkot, dan ketika naik becak. Saya terharu. Semoga perjuangan mereka berbuah keberkahan dan tidak sia-sia. Betapa indah apa-apa yang diraih dengan perjuangan. Betapa terkesan dan tidak terlupakan.

DILARANG..! DUDUK DI TANGGA

Akhirnya saya menemukan pose menarik juga. Campur aduk perasaan saya ketika melihatnya; antara geli, miris, gemas dan prihatin. Lihat gambar ini, ada dua orang wanita duduk di tangga sedang di tembok tangga tersebut terdapat tulisan DILARANG..! DUDUK DI TANGGA.
Apakah mereka tidak melihat, atau mungkin melihat namun diabaikan. Entahlah. Hal ini mengingatkan saya akan sifat orang Indonesia yang sulit menaati tata tertib (termasuk saya). Lihat dan perhatikan saja di sekeliling kita, cukup banyak hal-hal sepele namun penting yang dilanggar oleh masyarakat kita. Contoh kecil, BUANG SAMPAH TIDAK PADA TEMPATNYA, MENYEBRANG TIDAK DI JEMBATAN PENYEBRANGAN, dsb.

Saya bertanya-tanya, mengapa sifat masyarakat kita bisa sebegininya? Jelas saja tidak ada kemajuan pada bangsa ini. Karena disuruh patuh saja tidak mau. Sistem yang sudah salah diperburuk dengan tingkah laku yang tidak tepat dan ketidaksadaran untuk berbuat baik dan memperbaiki dengan hal-hal kecil. Kalau kata Aa Gym, mulai dari hal kecil dan mulai dari diri sendiri. Nah, sepertinya itu yang kurang disadari oleh bangsa kita. Maunya langsung bagus—langsung besar, tanpa melalui proses. Padahal inti dari segala kemajuan—kesuksesan—kejayaan berawal dari usaha dan proses yang benar.

Dan mungkin juga masyarakat kita lebih suka NATO –not action talk only—. Dimana-mana berdebat ini itu, mengurusi internal, berpikir sempit, mengurusi golongan sendiri dan kepentingan pribadi. Kita sering lupa dengan contoh Rasulullah SAW yang melakukan perubahan dan gebrakan maju dalam masyarakatnya dengan cara memulai apa-apa yang baik dari diri sendiri. Sehingga hal tsb secara tidak langsung diperhatikan orang lain dan diikuti dan berbuah kebajikan. Jadi tidak NATO.

Begitulah. Kesadaran akan berbuat baik demi kemajuan bersama itu penting bagi kesehatan pribadi dan kesehatan orang banyak. Semoga kesadaran makin beranak pinak dan menular ke hati-hati masyarakat Indonesia dan mancanegara. Amin.

Tuesday, June 17, 2008

irfan...


Gambar anak laki-laki kecil yang sedang bersepeda di sebelah ialah IRFAN, salah satu teman kecil saya. Irfan, yang masih duduk di kelas 3 SD ini ialah salah satu pengamen kecil yang beroperasi di sekitar Ciputat. Menyenangkan bermain bersamanya (kebetulan saya sempat bermain futsal dengan dia dan pengamen cilik lainnya di lapangan olahraga Student Center UIN Syarif Hidayatullah). Dalam hati kecil---saya ingin sekali menjadi tutor bagi mereka. Menjadi guru untuk PR-PR mereka. Tapi sayangnya saya sering terlalu sombong untuk terbuka dengan pengamen kecil lainnya. Sayangnya sifat supel saya ini rasanya seperti dibuat-buat jadi---niat baik itu lambat terlaksana.

Dari inspirasi para pengamen itu --- saya ingin sekali mengadakan halaqoh untuk mereka. Kumpul bareng---sharing bareng---belajar bareng. Ya Tuhan yang memiliki para manusia dan hati kecilnya, bukalah hatiku selebar-lebarnya. Dan tambahlah motivasiku sebanyak-banyaknya agar keinginanku ini terwujud. Amin.

Tuesday, June 10, 2008

ukhuwah---cinta berkawan


ukhuwah itu bagaikan satu janji yang dibuat dalam hati

tidak dapat ditulis, tidak dapat dibaca,

semoga tak terpisahkan oleh jarak, tak berubah oleh masa,

sedetik di mata, selamanya di jiwa

semoga Allah menjaga selamanya


seorang muslim wajib mencintai saudaranya--sama seperti ia mencintai dirinya sendiri. karena muslim itu dikatakan seperti suatu tubuh yang satu--dimana satu bagian tubuh ada yang sakit, bagian tubuh yang lain pasti ikut merasa sakit.

seperti saudara-saudaraku di LDK Syahid ini. tak terasa sebentar lagi masa juang kebersamaan akan berakhir. tak terasa sebentar lagi tinggal kenangan yang menjejali buku sejarah yang terjelma dari beragam kebersamaan. memang--yang namanya penyesalan, kenangan, hikmah, ibroh, perasaan cinta dan sayang tumbuh sangat kuat di episode terakhir. tidakkah kalian menyadari??


keberadaan kita di dunia ini memang sebentar. tapi dalam waktu singkat itu ada anjuran-anjuran untuk kita menjalin ukhuwah dimana saja. menjalin ukhuwah untuk berjuang--untuk saling menasehati dalam taqwa--untuk bahu membahu dalam menegakkan perintah Allah. dan beruntunglah bagi kita yang dalam hatinya dianugrahi perasaan cinta terhadap saudara. cinta karena Allah dan bencinya pun karena Allah. apakah hati kita sudah seperti itu?? coba dikoreksi kembali jalan hati kita. luruskan---mumpung ia belum bengkok terlalu jauh.


teman-teman LDK Syahid 07-08---ingat akan ukhuwah. saling mengingatkan antara kita. karena dalam ukhuwah itu ada cinta, nasehat, toleransi, dan keindahan. jangan jatuhkan ukhuwah. semoga Allah menjaga kita dalam agamaNya ini. amin.

Thursday, June 5, 2008

berteman: tak semudah berkhayal

Mempunyai teman akrab ialah prestise tentunya. Karena seseorang yang tanpa teman, akan kesepian dan mengalami penderitaan. Ia mungkin akan menjadi seperti Cinderella yang setiap hari dikurung ibu tiri dan anak-anaknya sehingga hanya berteman dengan tikus dan hewan rumah lainnya. Atau ia akan menjadi makhluk lain yang tidak mengenal komunikasi, yang ia tahu hanya diam-diam-diam. Ia tak tahu cara berekspresi-cara berkomunikasi-cara berbagi.

Frank Crane berkata, “What is a friend? I will tell you. It is a person with whom you dare to be your self.”

Jika dua orang bertemu dan mempunyai faktor-faktor yang memungkinkan mereka untuk menjadi teman, maka ia menjadi teman, sahabat, pacar, bahkan pasangan hidup. tapi ternyata banyak faktor yang menjadi syarat untuk sebuah hubungan. ya---tanpa kita sadari. faktor-faktor tersebut beberapa banyaknya ialah; PERSAMAAN, KEDEKATAN, SIFAT AKTRAKTIF, dsb. kita butuh persamaan dan kesamaan untuk meyakinkan bahwa kita dapat berteman dengan seseorang. banyak hal yang membuat kita dapat berteman, banyak hal yang sama disekitar kita. banyak hal. contoh kecil ialah burung dengan berbeda jenis dan ordo. misalnya burung elang dan burung pipit. mereka tidak akan mungkin berteman satu sama lain jika memang tidak ada kesamaan dalam diri mereka. namun apa yang membuat mereka berteman? ternyata sederhana. Tuhan memang membuat segala sesuatu di dunia ini dengan menakjubkan dan menakjubkan meski itu berasal dari hal-hal yang sederhana. apa itu? ternyata dua sayap burung tersebut sama-sama patah dan rusak.

Dan dalam suatu pertemanan pun ternyata ada formula yang tanpa sadari kita lakukan. teori yang selama ini telah diterapkan dalam ilmu ekonomi; teori untung dan rugi. teori ini diperkenalkan oleh J.W. Thibaut dan H.H Kelley pada 1959. konsep dasarnya ialah hubungan itu ternyata meliputi dari 4 konsep (rakhmat, 2003); REWARD, COST, OUTCOME, and COMPARISON LEVEL.

Reward merupakan ganjaran atau apa-apa yang kita dapatkan dari hubungan pertemanan dua orang (dyad). ganjaran ini bisa berupa penghargaan sosial, ilmu, dll.
Cost adalah biaya yang kita keluarkan untuk sebuah pertemanan. apakah itu biaya, waktu, rasa sakit hati, dll.
Outcome merupakan hasil dari pertemanan tersebut. apakah hasilnya memuaskan, menyakitkan, atau bahkan putus.
lalu Comparison Level ialah sebuah standar yang digunakan sebagai parameter untuk menilai hubungan pertemanan tsb.

ada 6 tipologi yang terkait empat konsep diatas. salah satunya ialah jika reward yang kita dapatkan dari hubungan pertemanan lebih besar daripada biaya yang kita keluarkan maka hasil yang kita dapatkan ialah hubungan yang menyenangkan. dan begitu pula sebaliknya.

jadi--- ternyata diam-diam, dalam hubungan pertemanan itu, ada suatu formula yang berdasarkan pola untung dan rugi. tanpa kita sadari kita membutuhkan ganjaran dari hubungan pertemanan. apakah itu penghargaan diri, kasih sayang, rasa aman, rasa ingin diakui, dsb. jika ada kesalahan dalam pembagian untung rugi, maka akan mengakibatkan hubungan yang tidak adil karena salah satu pihak ada yang merasa terzholimi. itulah--- maka, pertemanan itu tidak semudah berkhayal.

Wednesday, June 4, 2008

mata


Kehidupan tanpa mata tentu tidak indah. Maka, bersyukurlah bagi kalian yang masih diberi penglihatan hingga saat ini. Sebuah kisah yang mungkin saja membuat miris bagi orang-orang yang punya hati, akan saya ceritakan di sini.

Saya punya dua adik perempuan kecil yang masih balita (masing-masing 3 dan 5 tahun). Sebut saja Hilma dan Lulu sebagai namanya. Kehidupannya ceria dan sampai sekarang pun ceria. Meski bagi Hilma (5) penglihatannya tak lagi indah –hanya sebelah mata yang mampu melihat—. Ya, dia buta sebelah sejak kecil. Matanya menutup sebelah secara otomatis. Bukan tanpa sebab kelainan atau abnormal lain dia seperti itu, melainkan karena kecelakaan tak terduga akibat kecerobohan.

Waktu itu bulan November 2007. Hilma yang sudah sekolah di TK tiba-tiba malas sekolah dan hanya ingin bermain di rumah bersama adiknya Lulu. Akhirnya, ya sudah dia tidak sekolah, dan bermain bersama adik dan ditemani seorang pengurus rumah tangga. Sampai peristiwa itu datang, dua adik saya itu bertengkar dan salah satu dari mereka memegang lidi dan menusuk mata sebelah kanan Hilma yang ketika itu menjadi korban. Sontak dia menangis keras dan matanya memerah. Dia kesakitan, tiap malam bangun dari tidurnya karena sakit yang amat.

Kami sekeluarga sejak pertama ia terkena infeksi, langsung melarikan Hilma ke klinik. Namun tanpa ada perubahan dan dilanjutkan dari satu RSUD ke RSUD lain. Hingga menjalani operasi untuk membersihkan pendarahan dan nanah yang berada di dalam korneanya. Ia sempat pulang dan kembali ke rumah sakit dua bulan kemudian. Namun di rumah sakit ia hanya sempat dirawat beberapa hari karena memang ada perintah untuk pulang ke rumah. Hal ini disebabkan mata kanannya memang sudah tidak berfungsi. Sedih tak terkira memang—namun apalah daya sebagai manusia. Hanya pasrah yang boleh dilakukan setelah bermujahadah. Saat ini, kami menunggu ia besar untuk menjalankan operasi donor mata. Semoga usaha kami dimudahkan---amin!