Tuesday, July 8, 2008

EKSPRESI parpol ba'da VERIFIKASI


Setelah dinyatakan partai-partainya lolos verifikasi oleh KPU untuk pemilu 2009, para pendukung parpol sangat gembira menyambut berita ini. Mereka gembira—bahagia. Bahka ada yang mengekspresikannya dengan takbir dan sujud syukur. Sebenarnya untuk apa? I’m wondering; saya bertanya-tanya—sebenarnya apa yang mereka inginkan. Saya ingin tahu ada indikasi apa dibalik kegembiraan itu?? ---mungkin hanya satu jawabannya; KEKUASAAN (?).

Friday, July 4, 2008

Sosok Buta Yang Mulia


Siapa sahabat Rasulullah SAW yang paling banyak diingat? Siapa sahabat Rasulullah yang kisahnya paling sering diceritakan? Abu Bakar As-Shiddiq, Umar ibnu Khatab, Utsman bin Affan, atau Ali bin Abi Thalib?? Ya, untuk para sahabat Rasulullah yang menjadi khulafarausyidin ini memang paling sering diceritakan kisahnya. Maka jangan heran kalau 4 sahabat ini lebih terkenal diantara sahabat Rasulullah yang lain.

Berbicara tentang para sahabat Rasulullah, tentu sangat banyak sekali. Banyak kisah-kisah dan ilmu dari mereka yang mungkin belum kita ketahui dan tela’ah sama sekali. Dan untuk sekedar mengingatkan, ada sebuah pertanyaan lagi; “Siapakah sahabat yang karenanya Rasulullah mendapat teguran dari Allah SWT lewat sebuah surat yang berjudul ‘ABASA (BERMUKA MASAM)?? Ya, dia adalah ABDULLAH bin UMMI MAKTUM.

Bisa kita telusuri kembali QS. ‘Abasa (1-10)

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dia bermuka masam dan berpaling (1)

Lantaran datang kepadanya orang buta itu (2)

Padahal, adakah yang memberitahumu, boleh jadi dia akan jadi orang yang suci (3)

Atau dia akan ingat, lalu memberi manfaat kepadanya ingatnya itu (4)

Adapun (terhadap) orang yang merasa dirinya cukup (5)

Maka engkau menghadapkan (perhatian) kepadanya (6)

Padahal apalah rugimu kalau dia tidak mau suci (7)

Dan adapun orang yang datang kepadamu berjalan cepat (8)

Dan dia pun dalam rasa takut (9)

Maka engkau terhadapnya berlengah-lengah (10)

Sebab turunnya surat ‘Abasa ini salah satunya ialah karena pada saat itu diriwayatkan (disampaikan oleh ibnu Jarir ath-Thabari, dan juga diriwayatkan dari ibnu Abi Hatim, yang diterima oleh Ibnu Abbas) Rasulullah sedang mengadakan diplomasi dengan tokoh-tokoh Quraisy terkemuka seperti ‘Utbah bin Rabi’ah, Abu Jahal dan Abbas bin Abdul Muthalib dengan maksud memberitakan tentang Islam dan kerasulan dirinya. tujuan dari diplomasi tersebut tidak lain ialah agar para tokoh tsb maksud Islam. Pada saat itu terpikir ijtihad dalam diri Rasulullah bahwa jika tokoh2 yang mempunyai banyak pengikut ini masuk Islam, maka para pengikutnya pun akan masuk Islam pula. Dan maka para pengikut Islam akan semakin bertambah dan semakin kuat.

Namun tiba-tiba datanglah dengan langkah cepat Abdullah bin Ummi Maktum, seorang laki-laki buta yang masih ada hubungan persaudaraan dengan Rasulullah dari pihak istrinya, Khadijah binti Khuwailid kepada Rasulullah. Dan ketika itu ia berkata, “Ya Rasulullah, ajarilah saya dengan apa yang Allah ajarkan kepada anda.”
Ketika itu Rasulullah merasa terganggu. Dan ia pun membuang wajahnya dengan masam. Maka, karena sebab itu, turunlah surat ‘ABASA tadi.

Rasulullah pun tersadar. Maka sejak itu ia berbuat dan memperlakukan Abdullah bin Ummi Maktum dengan lebih mulia. Ia selalu mendudukkan Ibnu Ummi Maktum disisinya jika ia datang.

Abdullah bin Ummi Maktum terkenal akan semangatnya yang giat dalam mempelajari Islam. Ia selalu mengikuti halaqoh-halaqoh yang diadakan Rasulullah. Bahkan ia pun sering mengikuti pelajaran bagian orang lain. Ia merupakan salah satu shahabat yang pertama kali hijrah ke Madinah bersama Mush’ab bin Umair. Disana ia bersama dengan Mush’ab tanpa kenal lelah memngajarkan Al-Qur’an kepada penduduk Madinah.

Ketika Rasulullah tiba di Madinah pun, beliau mengangkat Abdullah bin Ummi Maktum dan Billal bin Rabbah sebagai muadzin. Dan secara bergantian Billal dan Ibnu Ummi Maktum mengumandang adzan dan iqomah.

Ibnu Ummi Maktum juga sering menggantikan posisi Rasulullah sebagai pemimpin pemerintahan di Madinah jika Rasulullah ada tugas ke luar kota. Subhanallah…

Akhir hayatnya pun sangat mengharukan. Ketika masa pemerintahan Umar bin Khatab, terdapat perang melawan kerajaan Persia di Qadisiyah. Ibnu Ummi Maktum, meski buta, ia tak mau berdiam begitu saja melihat pasukan mujahid yang ingin berperang. Lantas ia mempersiapkan diri dan muncul dengan baju perisai perang dan persenjataan lengkap. Ia menentukan tugas bagi dirinya sendiri. Ia berkata, “Tuntunlah aku di antara dua barisan dan berilah aku panji-panji. Aku akan membawa dan menjaganya. Sebagai orang buta, aku tidak bisa lari.”

Dan ketika perang itu, Ibnu Ummi Maktum memegang panji-panji kaum muslimin dan mempertahankannya sekuat tenaga hingga mencapai syahidnya.

Lalu, teman, sudahkah semangatmu sama persis seperti Abdullah ibnu Ummi Maktum?? Ia buta, ia cacat, tapi tiada yang menghalanginya untuk memenuhi rasa cintanya kepada Allah SWT.

Wallahua’lam bis showab

Semoga bermanfaat!!!

Sumber:
Al-Qur’an Al-Karim
Tafsir Al-Azhar Juz 30 (Dr. Hamka)
Sosok para Sahabat Nabi (Dr. Abdurrahman Ra’fat Al-Basya)