Friday, March 27, 2009

Situ Gintung, Doa Kami Menyertai

Jumat (27/3) pagi tadi saya tersentak mendengar kabar bahwa jebolnya tanggul Situ Gintung yang terletak di wilayah Banten untuk yang kedua kalinya. Pintu air itu telah melimpahkan air bah kepada warga pada pukul 01.00 dini hari ketika para warga masih tertidur lelap. Dan diberitakan kini ratusan rumah terendam, beberapa diantaranya hancur, pun sekitar 58 orang tewas hingga artikel ini ditulis. Ya Allah, sungguh… mengerikan!

Mungkin bisa dibilang sebagai alasan kuat mengapa saya merasa sangat kehilangan dan berduka dengan musibah yang terjadi di Situ Gintung. Sebab situs tersebut cukup dekat dengan kampus kami yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Situs tersebut merupakan tempat yang familiar dengan kami. Situs itu tempat syuro kami, tempat rihlah kami, tempat mabit kami. Dan di wilayah tersebut ada sebagian orang-orang terdekat kami tinggal; dosen kami, teman kami, saudara kami, ah. Sehingga cukup wajar jika kami luar biasa terkejut dengan adanya musibah yang menimpa wilayah tersebut.

Musibah ini mengundang perhatian berbagai pihak. Mulai dari warga, mahasiswa, tim SAR, caleg, hingga SBY-JK. Cukup senang banyak pihak yang cepat tanggap dalam hal ini, terutama mahasiswa yang berada di sekitar lokasi kejadian *untuk KAMMI UIN Jkt…salute*. Ya, memang seharusnya beginilah reaksi positif ketika mendengar saudaranya tertimpa musibah. Pertolongan pertama sangat penting ketimbang kampanye atau berkelahi tidak jelas.

Kepada Saudara kami yang tertimpa musibah Situ Gintung, baik yang rumahnya terendam banjir dan hancur, yang saudaranya hilang dan meninggal, yang kehilangan harta dan benda, semuanya yang merasa pedih, kami turut berduka sedalam-dalamnya. Semoga musibah ini menjadi hikmah bagi kita semua. Yakinlah Allah tidak mungkin memberikan musibah kecuali tanpa hikmah dan pelajaran didalamnya. Dan bersabarlah, saudaraku. Sesungguhnya Ia selalu beserta orang-orang yang sabar.

Kepada teman-teman juga saudara kami yang tidak tertimpa musibah tersebut, mari kita bersama menyumbang tenaga-doa-dana-logistik-ilmu atau apapun yang bisa kita bisa berikan bagi saudara-saudara kita disana yang membutuhkan bantuan. Apapun bentuknya itu, pasti membantu, insya Allah. Disertai niat tulus ikhlas tentunya. Mari. BISMILLAH!

No comments: