Thursday, April 9, 2009

Dari TPS 13 Kami Meletakkan Harapan


Prolog: akhirnya, saya menggunakan hak pilih saya setelah 4 kali berturut-turut saya tidak mendapat hak itu. senang, cukup senang perasaan ini. Sebab saya bisa memilih siapa wakil bagi rakyat yang sesuai dengan hati. Dan saya tidak mendapat dosa label dari MUI, karena saya tidak golput.

Pada hari kamis ini saya berharap cemas bersama adik saya yang juga menunaikan hak perdananya untuk memilih calon wakil rakyat yang berhak duduk di kursi dewan. Kami mencoba menenangkan diri dengan melihat contoh kertas suara dan melihat calon yang akan dipilih dari dekat. Siapa yang mau dipilih ya? Bingung, terlalu banyak! Tapi kami berdua lekas tersenyum ketika mengingat perkataan ayah kami soal siapa yang harus dipilih, “Pilih partai yang gak menang aja. Kasian gak ada yang milih. Udah keluar modal banyak, eh gak ada suaranya. Entar stress lagi.”

Ketegangan makin bertambah ketika nomor urut kami dipanggil. Kami pun bergegas maju menuju panitia dan menerinma 3 kertas suara untuk kemudian mengantri menunggu kosongnya bilik suara. Dan tibalah kami harus menuju bilik dan menunaikan hak kami. Gemetar kami memegang kertas suara, seperti sedang ujian rasanya. Sebab saya dan adik betul-betul tidak tahu dan tidak kenal siapa calon-calon yang namanya tertera disana. Makin bingung! Tapi saya tetap harus memilih, tidak boleh tidak. Dan ini harus cepat usai, karena masih banyak pemilih yang tengah mengantri di luar bilik. Dan beberapa menit kemudian, akhirnya kami telah menentukan pilihan. Ahh, PLONG rasanya!

Para kalian yang terpilih nanti, yang menjadi dewan terhormat nanti, yang menjadi wakil kami nanti,

Kami telah memilih sesuai HATI NURANI kami. Dan pilihan kami adalah anda, tidak mungkin salah. Karena kalian adalah orang-orang yang termasuk dalam GOLONGAN KARYA dan ber-SARIKAT INDONESIA yang selalu ber-KARYA PEDULI BANGSA.

Kalian adalah orang-orang yang PEDULI RAKYAT NASIONAL, yang tidak hanya mementingkan PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA saja, namun juga BURUH.
Kalian adalah PEMUDA INDONESIA yang PATRIOT dan PELOPOR di REPUBLIKA NUSANTARA ini.

Maka jika memang kalian ditetapkan menjadi perwakilan kami, jangan pernah lagi mengkhianati kami. Tetaplah dalam BARISAN NASIONAL ini. Sebab tetap rakyat yang memiliki KEDAULATAN, bukan kalian atau mereka yang secara prestise memiliki embel-embel lebih.

Para kalian yang nanti terpilih,
Demi BULAN BINTANG dan MATAHARI BANGSA ini, wujudkanlah apa itu definisi KEADILAN SEJAHTERA dan apa itu KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA kepada aksi yang lebih nyata. Rakyat tidak mengerti sesuatu yang absurd, tidak mengerti sesuatu yang abstrak. Yang kami hanya tahu ialah kenyataan yang diwujudkan dengan bukti dalam DAMAI SEJAHTERA.

Para kalian yang menjadi BINTANG REFORMASI di hati kami, kami hanya minta agar hidupkanlah kembali PERSATUAN PEMBANGUNAN ini. Dan wujudkanlah PERSATUAN DAERAH agar terwujud GERAKAN INDONESIA RAYA yang konsisten.

Sebab meski beragam suku, bahasa, agama hingga pemikiran kita mengenai NASIONAL INDONESIA MARHAENISME, DEMOKRASI PEMBARUAN, DEMOKRASI KEBANGSAAN, DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN, atau tentang makna DEMOKRAT. Kita tetaplah PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA ini yang bersatu dalam padu. Satu darah dan satu tulang yang tentunya selalu bermesraan dalam KASIH DEMOKRASI INDONESIA. Ah, lagi-lagi Indonesia, ya jelas, karena kita tinggal di Negara yang makmur ini.

Para kalian yang terpilih nanti, meski berbeda partai, namun susunlah kembali PERJUANGAN INDONESIA BARU bersama. Karena yang kalian lakukan ialah sebuah KARYA PERJUANGAN bagi bangsa ini. Sebab sesungguhnya bangsa ini telah bangkit dan sadar, namun sayangnya terkesan berjuang sendiri-sendiri. Satukanlah KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA dalam PERSATUAN NAHDLATUL ULAMA INDONESIA sehingga akan memperkuat KEBANGKITAN BANGSA ini. Agar bangsa ini lebih tegar dan kuat daripada NASIONAL BANTENG KEMERDEKAAN *sebab kita kan manusia, bukan banteng*. Kalau banteng saja bisa di-nasionalkan untuk kemerdekaan, apalagi manusia yang notabene lebih cerdas.

Above all, para kalian yang terpilih nanti,
Kami sepakat untuk satu tujuan Negara kami, yakni agar Indonesia ini menjadi lebih MERDEKA. Merdeka dari intervensi apapun! Merdeka mengembangkan negaranya sendiri, mengurus bangsanya sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. INDONESIA SEJAHTERA, itulah benar-benar harapan kami.

Thx to:
Nama-nama dari 44 partai yang saya gunakan untuk coretan ini. Jazakumullah…

No comments: