Friday, August 1, 2008

Dan terungkap sudah—


Kasus pembunuhan berantai yang digawangi oleh Ryan, psikopat alim yang juga pernah jadi GURU TPA memang menyumbang berbagai perhatian di negeri ini. Sungguh, sebenarnya—meski agak ngeri—namun, saya seolah mengerti dan percaya jika ada orang yang tega membunuh sebanyak itu dengan mutilasi sebagai scenario utamanya. Kenapa? Sebab, sebelumnya sudah ada yang lebih kejam. Ingat para penjahat pada masa Rasulullah? Ingat Hitler? Ingat Saddam Husein? Ingat Ariel Sharon? Mereka lebih psikopat sebenarnya…
Namun yang sungguh membuat saya NGERi, ialah, TERUNGKAPNYA BERBAGAI KOMUNITAS GAY DI INDONESIA. Ya Rabb, ternyata komunitas itu tumbuh subur di negeri ini. Ya, memang meski illegal sebenarnya, namun aksi mereka yang terang2an dan sebagian masyarakat yang menganggap keberadaan mereka sebagai hal biasa menjadi tameng bagi mereka untuk menyuburkan komunitas. Saya sungguh prihatin. Ternyata selama ini kita hidup berdampingan dengan para penerus kaum Sodom. Bagaimana ini???


Renunglah kembali Surah Al-A'raaf ayat 80 hingga 84 yang bermaksud:

"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah)tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakanperbuatan faahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun(di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untukmelepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamuini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanyamengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotaini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-puramensucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnyakecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal(dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); makaperlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (AlQuran. 7:80-84)


Ya Rabb-- beri kami kekuatan untuk menyadarkan mereka yang hilang arah... karena jika tidak, adzab akan semakin bertambah. beri kami kekuatan ya Rabb.

No comments: